Saturday 14 November 2015

ICM Supercamp Super Scouts

Tags

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KEPRIBADIAN YANG APIK MELALUI SUPER CAMP 2015 DI CUBAN RONDO









            Setiap orang yang terlahir di dunia memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda. Karakter dan kepribadian tersebut akan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik, Insyaalah ia akan sukses dalam menjalani kehidupannya di masyarakat. Namun tidak semua orang memiliki karakter dan kepribadian seperti itu. Dalam rangka Outbound SMA 2015 kali ini dewan guru SMA Insan Cendekia Mandiri Boarding School ingin menggali dan menanamkan karakter dan kepribadian yang baik di dalam diri setiap siswa, yakni membentuk karakter yang bertakwa, cerdas, dan tangguh.  Hal inilah yang menjadi tema Super Camp SMA ICMBS pada tanggal 28 – 30 Oktober 2015 di Cuban Rondo, Malang yang berlangsung selama 3 hari 2 malam.
            Sehari sebelum kegiatan Super Camp berlangsung, siswa telah dibagi dalam kelompok. Karena bertepatan dengan hari sumpah pemuda, nama-nama kelompok dinamai sama dengan nama peserta kongres sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 silam. Setiap kelompok diwajibkan membuat yel-yel yang semeriah dan seapik mungkin sesuai dengan karakter daerah yang menjadi identitas kelompoknya.
            Kekompakan tidak diuji disitu saja. Kekompakan yang lebih menantang lagi ketika acara puncak dimulai, yakni ketika game-game sedang dilancarkan oleh panitia untuk para peserta super camp. Di hari pertama seluruh game ditangani sendiri oleh panitia super camp. Game yang diberikan tidak kalah menantang dari game yang diberikan oleh provider seperti estafet, all stand up, transfer air, one visi one misi. Salah saru game yang sangat menantang adalah game menyebrang api. Permainan ini sangat berbahaya jika tidak mengerti triknya. Tetapi dengan keberanian yang sangat tinggi, seluruh siswa mampu melewatinya dengan sukses. Tidak hanya siswa yang mampu menaklukkan rintangan tersebut, beberapa ustadz dan tiga ustadzah pun ikut mencoba permainan tersebut dan berhasil. “Awalnya saya takut sekali, tetapi setelah saya berjalan diatas api tersebut terasa dingin. Ya meskipun agak-agak panas juga sih.” Ungkap ustadzah Rosa.
            Menginjak hari kedua, seluruh game ditangani oleh pembina pramuka SMA ICMBS. Pada game kali ini, game-game yang diberikan juga bertujuan untuk mengubah karakter siswa yang awalnya masih kurang percaya diri, minder, dan ragu menjadi siswa yang penuh percaya diri dan berani menunjukkan kelebihan dirinya kepada orang lain. Alhamdulillah dengan beberapa permainan yang dimulai dari pukul 08.00 – 15.00 WIB membuahkan hasil. Beberapa peserta yang dianggap kurang percaya diri, setalah mengikuti game-game tersebut menjadi orang yang sangat percaya diri. Salah satu game yang berhasil membuat mereka berubah yakni game memutuskan bolpoin dengan dua jarinya. Berbekal motivasi yang mampu mensugesti beberapa siswa tersebut, akhirnya mereka mampu mematahkan pulpen tersebut dengan mudah.
            Suatu kepercayaan diri atas karakter dan kepribadian yang telah tertanam di dalam dirinya tersebut tidak akan bertahan lama jika tidak ada pengutan selanjutnya. Ketika pada malam harinya, kini kecerdasan dan ketangguhan mereka kembali diuji. Panitia menyiapkan game yang ekstrim bagi mereka. Game tersebut adalah mencari sebuah ID Card ketua kelompknya di tengah labirin. Sebelum menuju ke tempat tujuan, seluruh mata siswa ditutup rapat dengan slayer. Mereka berjalan menyusuri hutan dipandu oleh pendamping mereka masing-masing. Kurang lebih 1 Km mereka berjalan dengan berdzikir untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. Selepas pulang dari labirin, panitia kembali melancarkan serangan selanjutnya yakni membuat management konflik bagi peserta. Management konflik ini sudah dirancang sebelumnya oleh panitia dengan kasus penculikan M. Ridwan salah satu peserta yang sering mengalami ketidaksadaran diri. Berawal dari penculikan inilah membuat seluruh peserta dan panitia yang lainnya mencari hilangnya M. Ridwan. Karena solidaritas dan empati yang tinggilah membuat mereka tak berhenti mencari. Dengan kemunculan M. Ridwan dan kepala sekolah sebagai pelerai masalah. Seluruh peserta merasa terbohongi. Namun mereka menikmati management konflik yang diberikan oleh panitia.
            Dihari terakhir, untuk memantabkan ketangguhan dari peserta super camp, mereka dilatih untuk membuat masakan untuk dirinya sediri dan teman sekelompoknya. Dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, para perwakilan kelompok mencoba memberikan yang tebaik bagi kelompoknya. Masakan yang dimasak pun bukan asal-asalan. Setelah selesai memasak. Ada satu tantangan terakhir yang harus dilewati yakni jelajah alam ke air terjun. Rute dari lokasi super camp ke air terjun cukup jauh ditambah dengan tantangan yang harus mereka lewati juga sangat berat. Mereka harus memecahkan setiap sandi yang diberikan. Dengan karakter dan kepribadian yang sudah terbentuk di dalam game-game sebelumnya. Di dalam tantangan setiap kelompok terlihat kompak dan bersemangat mendapatkan tantangan yang diberikan tersebut.

2 comments


EmoticonEmoticon