PEMBENTUKAN
KARAKTER DAN KEPRIBADIAN YANG APIK MELALUI SUPER CAMP 2015 DI CUBAN RONDO
Setiap orang yang terlahir di dunia
memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda. Karakter dan kepribadian tersebut
akan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang memiliki karakter dan
kepribadian yang baik, Insyaalah ia akan sukses dalam menjalani kehidupannya di
masyarakat. Namun tidak semua orang memiliki karakter dan kepribadian seperti
itu. Dalam rangka Outbound SMA 2015 kali ini dewan guru SMA Insan Cendekia
Mandiri Boarding School ingin
menggali dan menanamkan karakter dan kepribadian yang baik di dalam diri setiap
siswa, yakni membentuk karakter yang bertakwa,
cerdas, dan tangguh. Hal inilah yang
menjadi tema Super Camp SMA ICMBS pada tanggal 28 – 30 Oktober 2015 di Cuban
Rondo, Malang yang berlangsung selama 3 hari 2 malam.
Sehari sebelum kegiatan Super Camp berlangsung, siswa telah
dibagi dalam kelompok. Karena bertepatan dengan hari sumpah pemuda, nama-nama
kelompok dinamai sama dengan nama peserta kongres sumpah pemuda pada 28 Oktober
1928 silam. Setiap kelompok diwajibkan membuat yel-yel yang semeriah dan seapik
mungkin sesuai dengan karakter daerah yang menjadi identitas kelompoknya.
Kekompakan tidak diuji disitu saja.
Kekompakan yang lebih menantang lagi ketika acara puncak dimulai, yakni ketika game-game sedang dilancarkan oleh
panitia untuk para peserta super camp.
Di hari pertama seluruh game
ditangani sendiri oleh panitia super camp.
Game yang diberikan tidak kalah
menantang dari game yang diberikan
oleh provider seperti estafet, all stand up, transfer air, one visi one misi. Salah saru game yang sangat menantang adalah game menyebrang api. Permainan ini
sangat berbahaya jika tidak mengerti triknya. Tetapi dengan keberanian yang
sangat tinggi, seluruh siswa mampu melewatinya dengan sukses. Tidak hanya siswa
yang mampu menaklukkan rintangan tersebut, beberapa ustadz dan tiga ustadzah
pun ikut mencoba permainan tersebut dan berhasil. “Awalnya saya takut sekali,
tetapi setelah saya berjalan diatas api tersebut terasa dingin. Ya meskipun
agak-agak panas juga sih.” Ungkap
ustadzah Rosa.
Menginjak hari kedua, seluruh game ditangani oleh pembina pramuka SMA
ICMBS. Pada game kali ini, game-game yang diberikan juga bertujuan
untuk mengubah karakter siswa yang awalnya masih kurang percaya diri, minder,
dan ragu menjadi siswa yang penuh percaya diri dan berani menunjukkan kelebihan
dirinya kepada orang lain. Alhamdulillah dengan beberapa permainan yang dimulai
dari pukul 08.00 – 15.00 WIB membuahkan hasil. Beberapa peserta yang dianggap
kurang percaya diri, setalah mengikuti game-game
tersebut menjadi orang yang sangat percaya diri. Salah satu game yang berhasil membuat mereka
berubah yakni game memutuskan bolpoin
dengan dua jarinya. Berbekal motivasi yang mampu mensugesti beberapa siswa
tersebut, akhirnya mereka mampu mematahkan pulpen tersebut dengan mudah.
Suatu kepercayaan diri atas karakter
dan kepribadian yang telah tertanam di dalam dirinya tersebut tidak akan
bertahan lama jika tidak ada pengutan selanjutnya. Ketika pada malam harinya, kini
kecerdasan dan ketangguhan mereka kembali diuji. Panitia menyiapkan game yang ekstrim bagi mereka. Game tersebut adalah mencari sebuah ID Card ketua kelompknya di tengah
labirin. Sebelum menuju ke tempat tujuan, seluruh mata siswa ditutup rapat
dengan slayer. Mereka berjalan menyusuri hutan dipandu oleh pendamping mereka
masing-masing. Kurang lebih 1 Km mereka berjalan dengan berdzikir untuk
mendapatkan pertolongan dari Allah. Selepas pulang dari labirin, panitia kembali
melancarkan serangan selanjutnya yakni membuat management konflik bagi peserta. Management konflik ini sudah dirancang sebelumnya oleh panitia
dengan kasus penculikan M. Ridwan salah satu peserta yang sering mengalami
ketidaksadaran diri. Berawal dari penculikan inilah membuat seluruh peserta dan
panitia yang lainnya mencari hilangnya M. Ridwan. Karena solidaritas dan empati
yang tinggilah membuat mereka tak berhenti mencari. Dengan kemunculan M. Ridwan
dan kepala sekolah sebagai pelerai masalah. Seluruh peserta merasa terbohongi.
Namun mereka menikmati management konflik
yang diberikan oleh panitia.
Dihari terakhir, untuk memantabkan
ketangguhan dari peserta super camp,
mereka dilatih untuk membuat masakan untuk dirinya sediri dan teman sekelompoknya.
Dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, para perwakilan kelompok mencoba
memberikan yang tebaik bagi kelompoknya. Masakan yang dimasak pun bukan
asal-asalan. Setelah selesai memasak. Ada satu tantangan terakhir yang harus
dilewati yakni jelajah alam ke air terjun. Rute dari lokasi super camp ke air terjun cukup jauh
ditambah dengan tantangan yang harus mereka lewati juga sangat berat. Mereka
harus memecahkan setiap sandi yang diberikan. Dengan karakter dan kepribadian
yang sudah terbentuk di dalam game-game
sebelumnya. Di dalam tantangan setiap kelompok terlihat kompak dan bersemangat
mendapatkan tantangan yang diberikan tersebut.
2 comments
Bagus
binawan69.blogspot.co.id
EmoticonEmoticon